Internasional
Beranda / Internasional / Kisah Tragis Dr. Marwan Al-Sultan: Gugur Bersama Keluarga dalam Serangan Israel di Gaza

Kisah Tragis Dr. Marwan Al-Sultan: Gugur Bersama Keluarga dalam Serangan Israel di Gaza

Kisah Tragis Dr. Marwan Al-Sultan: Gugur Bersama Keluarga dalam Serangan Israel di Gaza
Kisah Tragis Dr. Marwan Al-Sultan: Gugur Bersama Keluarga dalam Serangan Israel di Gaza

TIZENESIA.COM – Dunia internasional kembali mengecam aksi brutal Israel setelah serangan udara di Jalur Gaza menewaskan Dr. Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia (RSI), beserta istri dan anak-anaknya. Kejadian tragis ini terjadi pada Rabu (2/7/2025) saat tempat tinggal sementara keluarga Al-Sultan dihujani rudal tanpa peringatan.

Korban Jiwa dan Pengutukan Internasional

Menurut Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, serangan tersebut secara sengaja menyasar kediaman Dr. Marwan, mengakibatkan seluruh keluarganya gugur. “Ini bukan hanya kejahatan perang, tapi pembantaian terhadap kemanusiaan,” tegas relawan MER-C dalam pernyataan resmi.

Rumah Sakit Indonesia sendiri telah berkali-kali menjadi korban agresi militer Israel sejak Oktober 2023. Pada akhir Mei lalu, serangan terbaru menghancurkan sebagian infrastruktur rumah sakit, mengganggu layanan kesehatan bagi ribuan warga Gaza yang bergantung pada fasilitas tersebut.

Rekam Jejak Dr. Marwan dan Ancaman terhadap Fasilitas Medis

Dr. Marwan dikenal sebagai sosok gigih yang mempertahankan operasi RSI di tengah blokade dan serangan bertubi-tubi. Kematiannya memperparah krisis kemanusiaan di Gaza, di mana lebih dari 70% fasilitas kesehatan telah lumpuh akibat perang.

PBB dan sejumlah LSM global menuding Israel secara sistematis melanggar hukum humaniter dengan menargetkan rumah sakit dan tenaga medis. Data WHO mencatat, setidaknya 35 serangan terhadap fasilitas kesehatan terjadi hanya dalam 9 bulan terakhir.

Respons Indonesia dan Tuntutan Keadilan

Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu menyatakan “kegeraman mendalam” dan mendesak DK PBB mengadili pelaku. “Kami tak akan tinggal diam. Pembunuhan terhadap relawan kemanusiaan adalah tindakan biadab,” tegas juru bicara Kemenlu.

MER-C dan jaringan relawan Palestina kini berjuang mengevakuasi korban sekaligus memulihkan layanan RSI. Namun, dengan blokade bahan bakar dan obat-obatan oleh Israel, upaya tersebut terancam gagal.