Olahraga
Beranda / Olahraga / Lindswell Kwok Geram! Prabowo Kasih Rolex ke Timnas, Tapi Atlet Lain Dicuekin?

Lindswell Kwok Geram! Prabowo Kasih Rolex ke Timnas, Tapi Atlet Lain Dicuekin?

Lindswell-Kwok 2
Atlet Wushu Indonesia, Lindswell Kwok saat beraksi pada Asian Games di JIExpo, Jakarta, Senin, (20/8). Lindswell Kwok berhasil menyumbang emas kedua untuk Indonesia di Asian Games 2018. (AP Photo/Aaron Favila)

Atlet Wushu Asian Games 2018 Pertanyakan Keadilan Fasilitas untuk Seluruh Atlet Berprestasi

TIZENESIA.COM – Kemenangan Timnas Indonesia atas China dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 tidak hanya membawa kebanggaan, tetapi juga memantik perdebatan tentang kesenjangan apresiasi terhadap atlet. Sorotan ini muncul setelah Presiden Prabowo Subianto memberikan jam tangan Rolex senilai ratusan juta rupiah kepada seluruh pemain Timnas usai jamuan makan siang di Kediaman Kertanegara.

Hadiah mewah tersebut menuai beragam tanggapan, termasuk dari Lindswell Kwok, atlet Wushu peraih medali emas Asian Games 2018. Melalui unggahan Instagram, Lindswell mempertanyakan keadilan pemerintah dalam memfasilitasi atlet-atlet berprestasi di berbagai cabang olahraga.

“Sudah Adilkah Fasilitas untuk Semua Atlet?”

Lindswell menegaskan bahwa kritiknya bukan ditujukan kepada Timnas, melainkan pada kebijakan pemerintah yang dinilai tidak merata.
“Kesenjangan atlet, tentu bangga dengan prestasi sejawat. Tapi sudah adil belum pemerintah dalam memfasilitasi atlet-atletnya?” tulisnya.

Ia juga mempertanyakan apakah popularitas suatu cabang olahraga menjadi penentu perhatian pemerintah.
“Karena cabang olahraganya banyak peminat, lebih terkenal? Lantas bukannya prestasi itu dinilai dari pencapaian?”

Nasib Pilu Atlet di Cabor “Minor”

Lindswell mengungkapkan keprihatinannya terhadap nasib atlet dari cabang olahraga yang kurang populer, seperti Wushu. Ia mencontohkan perjuangan atlet junior yang sedang mempersiapkan diri untuk Youth Olympic Games 2026, namun kurang mendapat dukungan.

“Ini baru satu contoh. Ini bukan perkara efisiensi tahun ini aja. Ini sudah tradisi,” tegasnya.
“Bukan karena sejawat kita dapat apresiasi lalu kita kepanasan. Tapi lihat dulu siapa yang kasih. Presiden. Di masa efisiensi. Di mana cabor lain dicuekin.”

Tanggapan Publik: Apresiasi Harus Merata

Unggahan Lindswell langsung viral dan memicu diskusi di media sosial. Banyak netizen setuju bahwa prestasi atlet harus diapresiasi secara adil, terlepas dari popularitas cabang olahraganya.

Beberapa juga membandingkan dengan nasib atlet seperti Lalu Zohri (atletik) atau Windy Cantika (angkat besi) yang kerap mengandalkan sponsor swasta untuk pelatihan.

Akan seperti apa kebijakan pemerintah ke depan? Apakah akan ada perubahan dalam pendistribusian apresiasi untuk seluruh atlet Indonesia? Pertanyaan ini kini menggantung menunggu respons dari pihak terkait.