TIZENESIA.COM – Ustaz Felix Siauw memberikan penjelasan menarik terkait konflik Iran-Israel. Menurutnya, serangan Iran terhadap Israel bukan dilatarbelakangi oleh dukungan terhadap Palestina, melainkan karena Israel lebih dulu menyerang Iran. ( Dikutip dari video viral TikTok @Utthank1453 yang telah ditonton lebih dari 5 juta kali ).
“Apakah Iran menyerang Israel karena dia pro-Palestina? Jawabannya tidak! Iran menyerang karena dia diserang duluan. Sederhana,” tegas Ustaz Felix.
Netanyahu dan Ambisi “Bestie” Iran-Israel
Ustaz Felix mengungkapkan fakta mengejutkan: Iran (Persia) dan Israel dulunya adalah sekutu.
“Netanyahu pernah membuat video yang ditujukan kepada rakyat Iran, meminta mereka ‘menggulingkan pemerintahan sekarang’ dan kembali ke masa lalu di mana Iran-Israel adalah ‘bestie’,” jelasnya.
Mengapa?
- Cyrus Agung, Raja Persia, adalah tokoh yang membangun kembali Kuil Yahudi (Kuil Sulaiman kedua).
- Netanyahu ingin hubungan kedua negara kembali mesra, bahkan sampai berkata, “Ayolah bareng-bareng kita main bola.”
“Artinya, Israel tidak benar-benar peduli pada Palestina. Mereka justru ingin menjadikan Iran sebagai sekutu,” tandas Ustaz Felix.
Amerika Serikat Panik, Minta Bantuan China
Sementara itu, AS justru cemas setelah menyerang fasilitas nuklir Iran (Isfahan, Natanz, dan Fordow). Presiden Donald Trump mengonfirmasi serangan ini dalam pidato di Gedung Putih (21/6/2025).
Apa yang dikhawatirkan AS?
- Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur strategis pengiriman 20% minyak dunia.
- AS meminta bantuan China—musuh dagangnya—untuk mencegah Iran mengambil langkah tersebut.
Pernyataan Menlu AS, Marco Rubio:
“China punya pengaruh besar ke Iran. Mereka adalah pembeli minyak terbesar Iran. Jika Selat Hormuz ditutup, ekonomi global bisa kacau.”
Iran Siap Bertindak
- Parlemen Iran sudah mendukung usulan penutupan Selat Hormuz, meski keputusan akhir ada di Dewan Keamanan Nasional.
- Menteri Luar Negeri Iran menegaskan: “Kami punya semua opsi untuk menjaga kedaulatan.”
Dampak jika Selat Hormuz Ditutup:
- Krisis energi global (20 juta barel minyak/hari terhambat).
- Harga minyak melonjak, ekonomi dunia terguncang.
Kesimpulan
- Konflik Iran-Israel bukan tentang Palestina, tapi lebih pada balas dendam dan kepentingan politik.
- AS panik setelah serangannya memicu ancaman penutupan Selat Hormuz.
- China jadi penengah tak terduga, menunjukkan betapa rumitnya dinamika geopolitik saat ini.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Iran dan Israel bisa kembali menjadi “bestie”? Atau justru perang ini akan memicu krisis lebih besar?