News
Beranda / News / 25 Robot di HUT Bhayangkara: Inovasi atau Pemborosan Uang Negara?

25 Robot di HUT Bhayangkara: Inovasi atau Pemborosan Uang Negara?

25 Robot Polisi di HUT Bhayangkara
25 Robot Polisi di HUT Bhayangkara

TIZENESIA.COM – Penampilan 25 robot dalam peringatan HUT Bhayangkara ke-79 menuai pro-kontra. YLBHI nilai ini sekadar FOMO, sementara pengembang teknologi sebut ini langkah awal yang patut diapresiasi.

YLBHI Kritik Penggunaan Robot: “Tak Urgen, Hanya Ikut Tren”

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menilai kehadiran robot dalam upacara HUT Bhayangkara di Monas, Jakarta (1/7/2025), tidak memiliki urgensi. Menurut mereka, ini sekadar upaya Polri agar terlihat tidak ketinggalan zaman.

“Ini tidak terlalu urgent, malah berpotensi tidak berguna. Seolah-olah ikut perkembangan zaman, tapi tidak menjawab kebutuhan,” tegas Wakil Ketua YLBHI, Arif Maulana, saat berbincang dengan Suara.com.

Arif menyarankan Polri lebih fokus pada teknologi yang meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, seperti:

  • Body camera untuk memantau kinerja polisi di lapangan.
  • Kamera pengawas guna mencegah praktik kekerasan, pungli, atau pelanggaran prosedur.

“Dengan teknologi seperti itu, masyarakat bisa lebih mudah mengawasi polisi, mengurangi pelanggaran seperti penyiksaan bahkan pembunuhan di luar proses hukum,” jelasnya.

Robot-Robot Itu Milik Siapa? Bukan Beli, Tapi Pinjam!

Ternyata, 25 robot yang ditampilkan bukan milik Polri, melainkan hasil kerja sama dengan PT Sari Teknologi. Direktur Utama perusahaan tersebut, Yohanes Kurnia Widjaja, menegaskan bahwa robot-robot itu masih dalam tahap riset.

“Ini barang kami, bukan milik Polri. Kami secara sukarela membentuk unit polisi robot untuk riset,” ujar Yohanes di Monas.

Ia menjelaskan, jika riset berhasil, baru akan ada kerja sama bisnis dengan Polri. “Saat ini masih tahap pengembangan. Nanti jika ada riset bersama, baru anggaran dialokasikan,” tambahnya.

“Lompatan Besar” atau Sekadar Pencitraan?

Yohanes meminta masyarakat tidak berpikir negatif. Menurutnya, kehadiran robot polisi adalah langkah awal menuju inovasi keamanan di Indonesia.

“Ini langkah awal Polri. Menurut saya, ini sudah giant leap (lompatan besar),” tegasnya.

Adapun robot yang diperkenalkan terdiri dari:

  • 10 humanoid
  • 10 robot anjing (K9)
  • 2 robot tank
  • 2 robot topi
  • 1 robot drone pertanian

Simpulan: Antara Kebutuhan Nyata dan Gimmick Teknologi

Di satu sisi, YLBHI menilai penggunaan robot belum menjadi prioritas Polri. Di sisi lain, PT Sari Teknologi melihat ini sebagai awal pengembangan teknologi keamanan.

Pertanyaannya: Apakah ini benar-benar inovasi yang bermanfaat, atau sekadar pertunjukan agar terlihat modern?

Bagaimana pendapat Anda?